Travelling adalah salah satu pelanggaran yang sering terjadi dalam permainan bola basket. Meskipun terkadang terlihat sepele, travelling bisa memberikan dampak besar dalam jalannya pertandingan. Pada artikel ini, kita akan membahas apa itu travelling dalam bola basket, bagaimana cara terjadinya pelanggaran ini, serta tips untuk menghindarinya agar pemain dapat bermain lebih efektif.
Travelling dalam bola basket adalah pelanggaran yang terjadi ketika seorang pemain berjalan dengan bola tanpa melakukan dribble. Artinya, pemain tersebut menggerakkan kedua kakinya lebih dari dua langkah tanpa memantulkan bola di lantai. Pelanggaran ini dapat menyebabkan bola diberikan kepada tim lawan dan mengubah jalannya permainan.
Travelling terjadi ketika pemain yang memegang bola mengambil lebih dari dua langkah tanpa melakukan dribble. Menurut aturan FIBA (Federasi Bola Basket Internasional) dan NBA, pemain hanya diperbolehkan untuk mengambil dua langkah setelah berhenti menggerakkan bola. Jika pemain melangkah lebih dari itu tanpa dribble, maka wasit akan memberikan pelanggaran travelling.
Salah satu contoh paling umum adalah ketika pemain menerima bola dan berhenti dengan satu kaki sebagai pivot (kaki penopang) sementara kaki lainnya bergerak. Jika pemain tersebut bergerak lebih dari satu langkah dengan kaki yang tidak menjadi pivot, maka pelanggaran travelling akan dikenakan. Begitu juga jika pemain bergerak dengan kedua kaki setelah berhenti menggerakkan bola, tanpa melakukan dribble.
Travelling dilarang dalam bola basket untuk menjaga aturan permainan tetap adil dan teratur. Tanpa aturan ini, pemain bisa mengubah arah permainan dengan mudah hanya dengan bergerak dengan bola tanpa dribble, yang jelas memberikan keuntungan tidak sah. Dengan adanya larangan travelling, permainan tetap mengutamakan keterampilan teknis, seperti dribbling dan passing, serta membuat permainan menjadi lebih dinamis dan menantang.
Jika travelling diperbolehkan, pemain bisa melangkah lebih jauh tanpa dribble, yang akan sangat menguntungkan bagi mereka yang lebih tinggi atau lebih kuat. Namun, dengan adanya aturan travelling, keahlian dribble menjadi faktor yang lebih penting, memungkinkan pemain dengan keterampilan teknis yang lebih baik untuk memiliki keuntungan.
Untuk menghindari pelanggaran travelling, pemain harus menguasai beberapa teknik dasar dalam permainan bola basket. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu pemain mencegah terjadinya travelling:
Saat berhenti dengan bola, pemain harus memilih satu kaki sebagai pivot. Kaki pivot harus tetap menempel di lantai, sementara kaki lainnya bebas untuk bergerak. Mengontrol pivot dengan baik akan membantu pemain untuk menjaga posisi dan menghindari langkah berlebihan yang dapat menyebabkan travelling.
Jika Anda berhenti menggerakkan bola, pastikan untuk segera melakukan dribble sebelum mengambil langkah lebih dari dua. Dribble adalah cara yang sah untuk menggerakkan bola, dan dengan melakukannya dengan cepat setelah berhenti, Anda dapat menghindari pelanggaran travelling.
Saat menerima bola dan mempersiapkan untuk bergerak, pastikan untuk tidak mengambil langkah lebih dari dua. Fokus pada bagaimana Anda menggerakkan kaki Anda agar tetap dalam aturan yang berlaku. Setelah mengambil dua langkah, pastikan untuk segera melakukan passing atau dribbling agar tidak melangkah lebih jauh.
Travelling dapat berdampak besar pada jalannya pertandingan, baik untuk tim yang melakukan pelanggaran maupun tim lawan. Berikut adalah beberapa dampak yang terjadi akibat pelanggaran travelling:
Setelah pelanggaran travelling, bola diberikan kepada tim lawan. Hal ini dapat merugikan tim yang melakukan travelling karena mereka kehilangan kesempatan untuk mencetak poin atau membangun serangan.
Travelling dapat mempengaruhi momentum tim, terutama jika pelanggaran terjadi saat tim sedang dalam serangan yang baik. Kehilangan bola pada momen penting dapat menghentikan alur permainan tim dan memberikan keuntungan bagi lawan.
Tim lawan yang mendapatkan bola dari pelanggaran travelling memiliki peluang untuk menyerang balik dan mungkin mencetak poin. Jika travelling terjadi dalam situasi kritis, hal ini dapat meningkatkan tekanan pada tim yang melakukan pelanggaran.
Untuk dapat menghindari travelling dalam pertandingan, latihan yang baik dan rutin sangat diperlukan. Berikut adalah beberapa latihan yang dapat membantu pemain agar lebih terbiasa dengan kontrol bola dan langkah yang tepat:
Latihan pivot merupakan latihan yang efektif untuk meningkatkan penguasaan kaki penopang (pivot foot). Latihan ini membantu pemain untuk memahami kapan harus berhenti dengan bola dan bagaimana menjaga posisi pivot untuk menghindari langkah berlebihan.
Latihan dribble yang cepat dan terkontrol dapat membantu pemain untuk lebih mudah mengubah arah permainan dan menjaga bola tetap berada dalam kendali. Dribbling yang lancar akan mengurangi risiko pelanggaran travelling.
Latihan langkah cepat dan gerakan dinamis akan membantu pemain menguasai gerakan tubuh dan langkah yang tepat saat bermain. Latihan ini juga membantu pemain menjadi lebih sadar akan posisi tubuh mereka dan bagaimana menghindari melangkah lebih dari dua langkah.
Travelling dalam permainan bola basket adalah pelanggaran yang terjadi ketika pemain melangkah lebih dari dua langkah tanpa dribble. Untuk menghindari pelanggaran ini, pemain perlu menguasai teknik dasar, seperti kontrol pivot yang baik, melakukan dribble dengan cepat, dan memperhatikan langkah mereka. Dengan latihan yang konsisten dan pemahaman yang baik mengenai aturan ini, pemain dapat menghindari travelling dan bermain dengan lebih efektif dalam pertandingan bola basket.
Baca Juga: Apa Itu Pivot dalam Permainan Bola Basket? Penjelasan Lengkap
Baca Juga: Apa Itu Free Throw dalam Bola Basket? Simak Penjelasannya!