Mengenal Ciri-ciri Hamil Anggur yang Perlu Anda Ketahui

Selasa, 07 Januari 2025 18:56

Hamil anggur adalah kondisi medis yang jarang terjadi namun cukup berisiko bagi kesehatan ibu. Dalam kehamilan ini, plasenta atau ari-ari berkembang tidak normal dan menyerupai sekumpulan anggur. Kehamilan ini sering kali tidak melibatkan janin yang berkembang, hanya ada jaringan plasenta yang abnormal. Ketahui lebih lanjut tentang ciri-ciri hamil anggur, penyebab, dan penanganannya dalam artikel ini.

Penyebab dan Faktor Risiko Hamil Anggur

Hamil anggur terjadi akibat proses pembuahan yang tidak normal. Ada dua jenis hamil anggur, yaitu hamil anggur lengkap dan hamil anggur sebagian. Pada hamil anggur lengkap, sperma membuahi sel telur yang kosong, sehingga tidak ada janin yang berkembang. Sedangkan pada hamil anggur sebagian, dua sperma membuahi satu sel telur, dan plasenta berkembang tidak normal meskipun janin mungkin terbentuk, tetapi perkembangannya terhambat.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami hamil anggur meliputi:

  • Wanita yang berusia lebih dari 35 tahun saat hamil.
  • Pernah mengalami hamil anggur pada kehamilan sebelumnya.
  • Wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya.

Gejala Hamil Anggur yang Perlu Diketahui

Gejala hamil anggur sering kali mirip dengan kehamilan normal pada awalnya. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa ciri khas dapat muncul, yang menandakan bahwa kehamilan tersebut tidak berkembang dengan baik.

Perdarahan pada Trimester Pertama

Perdarahan yang terjadi pada trimester pertama bisa menjadi tanda pertama dari hamil anggur. Perdarahan ini bisa mirip dengan perdarahan implantasi atau bahkan dianggap sebagai haid meski ibu sedang hamil.

Mual dan Muntah yang Parah

Mual dan muntah yang sangat parah, melebihi kondisi morning sickness yang biasa dialami pada kehamilan normal, juga bisa menjadi tanda hamil anggur. Kondisi ini disebut hiperemesis gravidarum.

Perut Terlihat Membesar Tidak Sesuai Usia Kehamilan

Perut ibu hamil akan terlihat lebih besar dibandingkan usia kehamilan yang sebenarnya. Ini terjadi karena plasenta yang tumbuh tidak normal dan terisi cairan.

Keluarnya Cairan atau Gumpalan Seperti Anggur

Salah satu gejala yang lebih khas adalah keluarnya cairan berwarna kecoklatan atau bahkan gumpalan-gumpalan yang menyerupai sekumpulan buah anggur dari vagina.

Nyeri Panggul

Nyeri pada panggul bisa menjadi tanda bahwa kehamilan tidak berkembang dengan baik. Rasa sakit ini sering terjadi akibat pembesaran atau ketegangan pada jaringan yang tidak normal.

Diagnosis Hamil Anggur

Diagnosis hamil anggur dapat dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan oleh dokter kandungan. Biasanya, hamil anggur tidak terdeteksi pada awal kehamilan, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan rutin agar kondisi ini bisa diketahui sejak dini.

Beberapa metode yang digunakan untuk mendiagnosis hamil anggur antara lain:

  • USG kehamilan, yang akan menunjukkan tidak ada janin di dalam rahim atau adanya plasenta yang tumbuh abnormal.
  • Pemeriksaan kadar hormon kehamilan hCG yang lebih tinggi dari biasanya.

Dokter juga akan melakukan tes darah lainnya untuk memastikan tidak ada kondisi lain yang berisiko seperti preeklamsia atau hipertiroidisme.

Penanganan Hamil Anggur

Penanganan hamil anggur biasanya melibatkan pengangkatan jaringan plasenta yang tidak normal. Hal ini bisa dilakukan melalui prosedur medis seperti kuretase atau, dalam kasus yang lebih parah, histerektomi.

Kuretase

Kuretase adalah prosedur di mana dokter mengangkat jaringan plasenta yang tidak normal menggunakan alat medis khusus. Prosedur ini biasanya dilakukan jika pasien berencana untuk hamil kembali setelah pemulihan.

Histerektomi

Histerektomi adalah prosedur pengangkatan rahim, yang dilakukan pada pasien yang tidak berencana untuk hamil lagi atau yang berisiko tinggi mengalami komplikasi lebih lanjut.

Komplikasi dan Pencegahan Hamil Anggur

Jika tidak ditangani dengan benar, hamil anggur dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gestational trophoblastic neoplasia dan kanker choriocarcinoma. Komplikasi ini lebih sering terjadi pada penderita hamil anggur lengkap, di mana kadar hormon hCG tetap tinggi meskipun setelah tindakan pengobatan.

Untuk mencegah hamil anggur terjadi kembali, dokter biasanya menyarankan untuk menunda kehamilan setidaknya satu tahun setelah kuretase. Pemeriksaan rutin ke dokter kandungan juga diperlukan untuk memastikan bahwa kehamilan berikutnya berlangsung normal.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat mengenai ciri-ciri hamil anggur dan pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.