Kemunculan benjolan di bawah dagu bisa menjadi hal yang cukup mengkhawatirkan, terutama jika disertai rasa nyeri atau perubahan ukuran secara drastis. Meski sebagian besar kasus bersifat ringan, namun tidak sedikit juga yang berkaitan dengan kondisi medis serius. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab benjolan di bawah dagu, apakah kondisi ini berbahaya, dan bagaimana cara menanganinya.
Ada berbagai penyebab yang dapat menimbulkan benjolan di bawah dagu. Beberapa di antaranya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri, namun ada pula yang memerlukan penanganan medis segera. Berikut adalah beberapa penyebab yang paling umum:
Infeksi bakteri pada kelenjar ludah dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan, yang akhirnya menimbulkan benjolan di bawah dagu. Gejala yang menyertainya bisa berupa demam, nyeri saat mengunyah, serta rasa sakit di sekitar rahang dan leher.
Gondongan adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis. Penyakit ini dapat menyebabkan pembengkakan di sekitar rahang dan dagu. Meskipun tergolong ringan, gondongan sangat mudah menular dan dapat dicegah dengan vaksinasi MMR.
Masalah pada gigi seperti abses gigi atau periodontitis bisa menyebabkan benjolan akibat pembesaran kelenjar getah bening. Kondisi ini sering kali disertai dengan nyeri gigi, bau mulut, dan peradangan pada gusi.
Limfadenopati adalah pembesaran kelenjar getah bening, biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti flu atau infeksi bakteri. Kelenjar getah bening akan membesar sebagai respon alami tubuh terhadap infeksi. Umumnya tidak berbahaya dan akan mengempis seiring sembuhnya penyakit penyerta.
Lipoma adalah benjolan jinak yang terbentuk dari jaringan lemak. Biasanya terasa lunak, tidak nyeri, dan bisa digerakkan saat ditekan. Meskipun jarang menimbulkan masalah, lipoma bisa diangkat secara medis jika mengganggu.
Gangguan tiroid seperti gondok atau nodul tiroid dapat menimbulkan benjolan di leher bagian bawah. Beberapa kasus bahkan bisa terasa hingga ke area dagu. Jika disertai dengan perubahan berat badan, kelelahan, atau detak jantung tidak teratur, sebaiknya periksakan ke dokter.
Infeksi kulit seperti selulitis atau abses dapat menyebabkan benjolan di bawah dagu yang disertai dengan nyeri, kemerahan, dan bengkak. Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh infeksi bakteri dan memerlukan penanganan dengan antibiotik.
Ini merupakan infeksi serius yang terjadi di dasar mulut. Penyakit ini bisa menyebabkan pembengkakan cepat di bawah dagu dan mengancam jalan napas. Angina Ludwig termasuk kondisi darurat medis dan harus segera ditangani.
Meskipun jarang, benjolan di bawah dagu bisa disebabkan oleh kanker seperti kanker tiroid, limfoma, atau kanker mulut. Ciri khasnya adalah benjolan keras, tidak nyeri, dan terus membesar. Gejala tambahan bisa berupa penurunan berat badan drastis, sulit menelan, dan suara serak.
Benjolan di bawah dagu umumnya tidak berbahaya jika ukurannya kecil, tidak nyeri, dan tidak bertambah besar. Namun, Anda harus waspada dan segera berkonsultasi ke dokter jika:
Penanganan benjolan di bawah dagu sangat tergantung pada penyebab utamanya. Berikut ini beberapa langkah medis yang umum dilakukan:
Benjolan di bawah dagu bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi medis serius seperti kanker. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala yang menyertainya dan tidak menunda pemeriksaan ke dokter jika benjolan menimbulkan keluhan. Dengan penanganan yang tepat, sebagian besar kasus benjolan di bawah dagu dapat ditangani secara efektif tanpa komplikasi jangka panjang.
Baca Juga: Apa Saja Hormon Bahagia? Kenali 4 Zat Kimia Penjaga Emosi Positif