Banyak orang masih ragu-ragu, apakah penderita penyakit jantung diperbolehkan untuk berolahraga. Padahal, tidak hanya sebagai langkah pencegahan, olahraga juga bermanfaat untuk memperbaiki kondisi jantung bagi mereka yang sudah terdiagnosis memiliki gangguan jantung. Namun tentu saja, ada aturan dan batasan tertentu yang wajib diperhatikan.
Olahraga ringan dan teratur dapat menjadi bagian penting dari pengobatan jantung. Berikut ini adalah sejumlah manfaat yang bisa diperoleh penderita penyakit jantung dari aktivitas fisik yang sesuai:
Tidak semua jenis olahraga cocok untuk penderita jantung. Fokuskan pada latihan aerobik ringan hingga sedang yang dapat dilakukan secara rutin. Berikut ini beberapa olahraga yang umumnya direkomendasikan:
Jalan cepat adalah latihan yang aman dan efektif untuk memperkuat jantung. Lakukan secara rutin selama 30 menit sehari sebanyak 3–5 kali seminggu untuk hasil yang optimal.
Aktivitas ini melibatkan otot besar di tubuh bagian bawah dan membantu menjaga ritme jantung yang stabil. Gunakan sepeda statis jika ingin lebih aman.
Selain membantu pernapasan dan relaksasi, yoga juga bisa memperbaiki tekanan darah dan detak jantung. Pilih kelas yoga yang berfokus pada gerakan ringan.
Olahraga ini berasal dari Tiongkok dan melibatkan gerakan lambat dan pernapasan teratur. Cocok untuk penderita jantung karena tidak menimbulkan tekanan fisik berat.
Meski tidak semua pasien disarankan, berenang bisa menjadi pilihan olahraga yang lembut untuk jantung. Pastikan dilakukan dalam intensitas ringan dan diawasi.
Agar olahraga tetap aman dan tidak memperparah kondisi jantung, ada beberapa panduan yang sebaiknya diikuti:
Sebelum memulai program latihan, penting untuk berdiskusi dengan dokter. Tanyakan jenis olahraga yang sesuai, dan pastikan tidak ada larangan medis khusus terkait aktivitas fisik yang berat.
Pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan sesudahnya dapat membantu menjaga ritme jantung agar tidak berubah drastis secara tiba-tiba. Lakukan selama 5-10 menit.
Gunakan alat pengukur detak jantung atau cek secara manual. Batas detak jantung maksimal dapat dihitung dari rumus: 220 dikurangi usia. Jaga agar detak jantung tidak melebihi 80% dari angka tersebut saat berolahraga.
Selalu bawa obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, seperti nitrogliserin, saat berolahraga. Hal ini penting untuk kondisi darurat yang bisa terjadi kapan saja.
Dehidrasi bisa memperburuk kerja jantung. Oleh karena itu, minumlah air secara teratur sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
Segera hentikan olahraga jika mengalami nyeri dada, sesak napas, mual, pusing, atau merasa kelelahan ekstrem. Tanda-tanda ini bisa menjadi indikasi adanya masalah jantung yang serius.
Meski olahraga membawa banyak manfaat, ada beberapa kondisi di mana penderita jantung sebaiknya menunda aktivitas fisik. Misalnya ketika:
Jadi, apakah penyakit jantung boleh olahraga? Jawabannya adalah boleh, bahkan dianjurkan, selama dilakukan dengan bijak dan sesuai kondisi tubuh. Olahraga ringan hingga sedang seperti jalan cepat, yoga, dan bersepeda bisa membantu memperbaiki fungsi jantung, meningkatkan kualitas hidup, dan mencegah komplikasi serius.
Namun, pastikan kamu selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai, melakukan pemanasan dan pendinginan, serta memantau kondisi tubuh selama aktivitas. Dengan pendekatan yang tepat, olahraga bisa menjadi bagian penting dalam perjalanan penyembuhan dan pemeliharaan jantung yang lebih sehat.
Baca Juga: Apa Itu Pap Smear? Semua Hal yang Perlu Anda Ketahui