Film yang Lebih Parah dari 365 Days: Daftar Film Kontroversial yang Wajib Ditonton

Sabtu, 10 Agustus 2024 15:51

Film 365 Days berhasil mencuri perhatian dunia dengan ceritanya yang penuh kontroversi dan adegan panas yang mendebarkan. Namun, bagi mereka yang mencari tontonan yang lebih ekstrem, ada beberapa film lain yang bahkan lebih parah dari 365 Days. Film-film ini tidak hanya menawarkan cerita yang memikat, tetapi juga menghadirkan adegan yang lebih berani dan sering kali menantang moralitas penontonnya. Berikut adalah daftar film yang lebih parah dari 365 Days.

1. Love, Sex & Pandemic (2022)

Love, Sex & Pandemic adalah film yang digarap oleh sutradara Polandia, Patryk Vega. Film ini menampilkan kisah tiga sahabat wanita yang merasa hidup mereka membosankan dan memutuskan untuk mencari kesenangan di tengah pandemi. Mereka bertemu dengan berbagai pria di perjalanan mereka, dan film ini dipenuhi dengan adegan yang sangat panas dan eksplisit. Dengan alur cerita yang dianggap lemah, film ini lebih banyak mengandalkan daya tarik seksual untuk menarik penonton.

2. Girls To Buy (2021)

Film Girls To Buy yang disutradarai oleh Maria Sadowska ini bercerita tentang seorang wanita muda bernama Emi yang bermimpi untuk hidup lebih baik. Untuk mencapai mimpinya, Emi merekrut sejumlah wanita Polandia untuk menjadi pekerja seks di Dubai, melayani pria-pria kaya. Dengan tema eksploitasi wanita dan adegan seksual yang mencolok, film ini mengundang kontroversi di banyak kalangan.

3. Venus in Fur (2013)

Disutradarai oleh Roman Polanski, Venus in Fur adalah adaptasi dari novel klasik karya Leopold von Sacher-Masoch. Film ini menceritakan pertemuan antara seorang sutradara bernama Thomas Novacheck dan aktris Vanda Jourdain. Sepanjang film, hanya ada dua karakter ini yang tampil, namun interaksi mereka sangat intens dan penuh dengan eksplorasi kekuasaan dan seksual. Film ini berhasil membangun ketegangan dan sensualitas tanpa menggunakan banyak karakter atau lokasi.

4. Elles (2011)

Elles menceritakan kisah seorang jurnalis bernama Anne yang sedang menyusun artikel tentang prostitusi di kalangan pelajar. Dalam prosesnya, ia mewawancarai dua pekerja seks muda yang justru merasa bangga dengan pekerjaan mereka. Film ini mengeksplorasi tema seksualitas dan kebebasan individu dengan cara yang tidak biasa dan kadang-kadang mengejutkan. Anne sendiri mengalami perubahan perspektif yang signifikan sepanjang film ini.

5. The Woman That Dreamed About a Man (2010)

Disutradarai oleh Per Fly, The Woman That Dreamed About a Man menggambarkan kisah cinta terlarang antara seorang fotografer bernama Karen dan seorang profesor bernama Maciek. Keduanya sudah menikah, namun tetap terlibat dalam hubungan yang penuh gairah dan berbahaya. Film ini menampilkan banyak adegan panas yang dipadukan dengan elemen psikologis yang mendalam, menjadikannya lebih kompleks daripada sekadar film erotis biasa.

6. Szamanka (1996)

Sebagai salah satu film menantang asal Polandia, Szamanka digarap oleh sutradara Andrzej Żuławski dan menjadi sangat kontroversial pada masanya. Film ini bercerita tentang hubungan yang aneh dan penuh kekerasan antara seorang profesor dengan seorang wanita misterius yang disebut sebagai "Szamanka". Meskipun ceritanya cenderung sederhana, film ini lebih menekankan pada eksplorasi psikologis dan seksual antara kedua karakternya, yang membuatnya menjadi salah satu film paling berani dari Polandia.

7. Love (2015)

Film Love yang disutradarai oleh Gaspar Noé ini sangat terkenal karena menampilkan adegan seksual eksplisit yang nyata dan tidak disensor. Film ini menceritakan kisah cinta yang rumit antara Murphy dan Electra, yang membawa penonton melalui serangkaian flashback yang erotis dan emosional. Adegan-adegan dalam film ini sangat grafis dan film ini dianggap sebagai salah satu film yang paling kontroversial di dekade ini.

Itulah beberapa film yang lebih parah dari 365 Days. Meskipun film-film ini menawarkan sesuatu yang lebih ekstrem, penting untuk diingat bahwa semua karya seni, termasuk film, dapat diinterpretasikan secara subjektif. Bagi beberapa penonton, film-film ini mungkin memprovokasi pemikiran atau bahkan ketidaknyamanan, tetapi itulah tujuan dari banyak karya seni: untuk menantang persepsi dan batasan kita.

Baca Juga: Film Christian Bale yang Mengubahnya Menjadi Ksatria Hitam

Baca Juga: Daftar Film Jepang yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil