Franchise Call of Duty Modern Warfare kembali hadir dengan gebrakan baru pada tahun 2019 lewat versi reboot yang dikembangkan oleh Infinity Ward. Reboot ini bukan sekadar pembaruan grafis atau sekadar remaster, namun benar-benar menyajikan pengalaman baru dari segi cerita, gameplay, hingga tampilan visual yang lebih memukau. Dengan engine baru dan pendekatan naratif yang lebih realistis, Modern Warfare versi terbaru berhasil membawa kembali semangat orisinalnya dalam kemasan yang lebih relevan untuk gamer masa kini.
Cerita Call of Duty Modern Warfare reboot ini dimulai dengan konflik brutal yang dilakukan kelompok teroris bernama Al Qatala, dipimpin oleh tokoh bernama Wolf dan asistennya, Butcher. Mereka melancarkan aksi pengeboman dan pencurian senjata kimia dari fasilitas militer, yang membuat ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Rusia meningkat drastis.
Pemain akan mengendalikan dua karakter utama: Alex, agen CIA yang menjalankan misi infiltrasi, dan Sersan Kyle Garrick dari pasukan SAS Inggris. Bersama karakter legendaris Captain Price, mereka berusaha menghentikan ancaman dari Al Qatala dan kekuatan militer asing yang menyertainya. Dalam perjalanan cerita, pemain juga akan bertemu dengan tokoh-tokoh baru seperti Farah dan Hadir dari Urzikstan yang memperkaya latar belakang konflik.
Salah satu aspek yang paling menonjol dari Call of Duty Modern Warfare versi reboot adalah penggunaan engine baru yang mampu menghasilkan detail visual luar biasa. Mulai dari pencahayaan dinamis, efek partikel saat ledakan, hingga detail wajah karakter yang menyerupai aktor sungguhan — semuanya hadir dengan tingkat realisme tinggi.
Fitur ray tracing yang diperkenalkan juga memberikan pengalaman sinematik yang lebih dalam, terutama saat misi malam hari atau di lingkungan yang penuh bayangan. Bahkan dengan spesifikasi PC menengah, game ini tetap bisa dijalankan dengan lancar berkat optimisasi yang baik.
Tidak seperti seri-seri sebelumnya yang lebih arcade, Modern Warfare kini menawarkan pendekatan realistis dalam sistem tembak-menembak. Setiap senjata memiliki recoil yang nyata dan butuh penyesuaian strategi untuk menggunakannya secara efektif. Pemain tidak bisa lagi sembarangan spray and pray; strategi dan ketepatan menjadi kunci.
Misi “Going Dark” jadi salah satu yang paling ikonik di seri ini, memperlihatkan suasana intens saat infiltrasi dalam gelap dengan alat bantu night vision. Misi-misi semacam ini memperkuat atmosfer bahwa game ini lebih dari sekadar aksi — ia mengedepankan ketegangan layaknya operasi militer sungguhan.
Mode multiplayer di Modern Warfare reboot tidak lagi mengandalkan aksi cepat dan bar-bar. Sebaliknya, gameplay menuntut pemain bermain lebih hati-hati dan strategis. Senjata yang realistis, desain peta yang luas, serta mode permainan yang variatif memberikan kedalaman baru dalam pengalaman multiplayer.
Untuk pemain yang lebih suka bermain bersama teman, Modern Warfare menyediakan mode co-op. Di sini, kamu akan menyelesaikan misi-misi yang merupakan kelanjutan dari cerita utama, bersama tiga pemain lainnya. Misi seperti Operation Paladin atau Crosswind menghadirkan tantangan tinggi yang memerlukan kerja sama tim dan strategi.
Setiap misi co-op dilengkapi dengan cutscene brief yang sinematik, menambah kedalaman cerita yang dimainkan. Namun perlu dicatat bahwa tingkat kesulitan dalam mode ini jauh lebih tinggi dibandingkan campaign biasa.
Call of Duty Modern Warfare versi 2019 bukan hanya sekadar upaya menghidupkan kembali franchise lama. Dengan pendekatan cerita yang lebih dewasa, grafis luar biasa, dan gameplay yang menuntut keterampilan, game ini berhasil menghadirkan standar baru untuk game FPS modern. Meski ada beberapa kekurangan pada desain AI dan narasi yang belum sepenuhnya kuat di semua karakter, secara keseluruhan game ini adalah reboot yang sukses dan layak untuk dimainkan oleh penggemar lama maupun pemain baru.
Bagi kamu yang mencari pengalaman shooter yang lebih serius dan sinematik, Modern Warfare adalah pilihan tepat. Apalagi dengan fitur cross-play antar platform, membuat game ini makin inklusif dan mudah dijangkau oleh komunitas gamer global.
Baca Juga: Review Autonauts: Game Indie Otomatisasi yang Unik dan Menantang