Dalam bahasa Indonesia, kalimat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan jumlah klausa yang dimilikinya. Salah satu pembagian tersebut adalah kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Kedua jenis kalimat ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari maupun dalam penulisan formal. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita telusuri perbedaan antara kalimat majemuk setara dan bertingkat serta contoh-contohnya.
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klausa yang memiliki hubungan koordinatif atau setara. Klausa dalam kalimat ini saling berdiri sendiri namun digabungkan oleh konjungsi seperti dan, atau, tetapi, dan serta. Hubungan antarklausa dalam kalimat majemuk setara tidak ada yang lebih dominan, sehingga semua klausa memiliki peran yang sama penting.
Berbeda dengan kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat terdiri dari dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan subordinatif. Salah satu klausa merupakan klausa utama, sedangkan yang lainnya adalah klausa subordinatif atau anak kalimat. Klausa subordinatif ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa klausa utama, karena berfungsi sebagai pelengkap atau perluasan informasi.
Perbedaan utama antara kalimat majemuk setara dan bertingkat terletak pada hubungan antarklausanya. Pada kalimat majemuk setara, klausa-klausa yang digabungkan memiliki derajat yang sama, sehingga tidak ada klausa yang lebih penting dibandingkan yang lain. Sebaliknya, pada kalimat majemuk bertingkat, terdapat klausa utama yang menjadi pusat informasi, sementara klausa subordinatif hanya berperan sebagai penjelas atau perluasan.
Selain itu, kalimat majemuk setara biasanya menggunakan konjungsi seperti dan, tetapi, atau, sedangkan kalimat majemuk bertingkat sering menggunakan konjungsi seperti ketika, sebab, meskipun, karena, dan agar. Hal ini mencerminkan hubungan subordinatif yang menunjukkan ketergantungan antara klausa subordinatif dengan klausa utama.
Dalam kalimat majemuk bertingkat, penggunaan konjungsi sangat penting untuk menghubungkan klausa subordinatif dengan klausa utama. Beberapa konjungsi yang sering digunakan antara lain:
Kalimat majemuk setara dan bertingkat memiliki perbedaan mendasar dalam hubungan antara klausanya. Kalimat majemuk setara menggabungkan dua klausa atau lebih dengan derajat yang sama, sementara kalimat majemuk bertingkat melibatkan klausa subordinatif yang berfungsi sebagai perluasan informasi dari klausa utama. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih mudah menyusun kalimat yang tepat sesuai dengan konteks penggunaannya dalam bahasa Indonesia.