Candi merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari era Hindu-Buddha di Indonesia. Keberadaan candi-candi ini memberikan kita gambaran tentang peradaban masa lalu yang kaya akan seni dan budaya. Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam diskusi sejarah adalah, bagaimana perbedaan candi langgam Jawa Tengah dan candi langgam Jawa Timur? Meskipun sama-sama berada di Pulau Jawa, candi di kedua wilayah ini memiliki perbedaan signifikan dalam berbagai aspek, mulai dari arsitektur hingga bahan bangunan.
Perbedaan utama yang terlihat antara candi langgam Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah pada bentuk bangunan candinya. Candi di Jawa Tengah umumnya berbentuk lebih tambun dengan atap yang berundak-undak dan dihiasi oleh stupa atau ratna di puncaknya. Sementara itu, candi di Jawa Timur memiliki bentuk yang lebih ramping, dengan atap yang bertingkat dan mengecil ke atas, serta puncaknya berbentuk kubus. Bentuk yang lebih ramping ini memberikan kesan minimalis dan artistik pada candi langgam Jawa Timur.
Selain dari bentuk bangunan, relief yang terdapat pada candi juga menunjukkan perbedaan antara candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Relief pada candi Jawa Tengah umumnya lebih menonjol dan memberikan kesan naturalis. Hal ini bisa dikaitkan dengan pengaruh sastra India yang kuat di wilayah Jawa Tengah. Sebaliknya, relief pada candi di Jawa Timur lebih halus dan bersifat simbolis, dengan gaya yang menyerupai wayang kulit. Ini disebabkan oleh pengaruh kuat kesusastraan Jawa Kuno pada budaya di wilayah tersebut.
Perbedaan yang cukup mencolok lainnya adalah pada bahan dasar yang digunakan untuk membangun candi. Di Jawa Tengah, candi-candi sebagian besar dibangun menggunakan batu andesit, yang banyak ditemukan di sekitar gunung berapi aktif di wilayah ini. Sementara itu, candi di Jawa Timur umumnya menggunakan batu bata sebagai bahan utamanya, meskipun ada juga beberapa candi yang menggunakan batu andesit. Penggunaan bahan ini tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan material, tetapi juga teknologi bangunan yang berkembang pada masanya.
Letak dan orientasi candi induk juga merupakan aspek penting yang membedakan antara candi langgam Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada candi-candi di Jawa Tengah, candi induk biasanya berada di tengah halaman dan menghadap ke arah timur. Sedangkan di Jawa Timur, candi induk lebih sering ditempatkan di bagian belakang halaman, dengan orientasi menghadap ke barat. Perbedaan ini menunjukkan variasi dalam simbolisme dan tradisi yang berkembang di kedua wilayah tersebut.
Perbedaan terakhir yang menonjol adalah pada hiasan yang terdapat di candi-candi tersebut. Pada tangga candi di Jawa Timur, sering kali ditemukan patung atau ukiran naga sebagai hiasan. Sementara itu, di Jawa Tengah, hiasan tangga lebih sering berbentuk makara, yang merupakan kendaraan Dewi Gangga. Hiasan ini tidak hanya berfungsi sebagai ornamen, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat pada zamannya.
Meskipun candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur sama-sama merupakan warisan budaya yang tak ternilai, perbedaan dalam hal bentuk bangunan, relief, bahan dasar, letak, dan hiasan candi menunjukkan bahwa setiap wilayah memiliki karakteristik unik yang mencerminkan perkembangan budaya dan tradisinya sendiri. Baik candi langgam Jawa Tengah yang megah maupun candi langgam Jawa Timur yang ramping, keduanya layak dihargai sebagai bagian penting dari sejarah Indonesia yang kaya akan budaya dan seni. Melestarikan dan mempelajari peninggalan ini adalah tanggung jawab kita semua.
Baca Juga: Apa Manfaat yang Dapat Dipetik dari Kegiatan Kolaborasi Budaya Tersebut
Baca Juga: Bagaimana Makanan dan Minuman Membantu Kita Tetap Hidup dan Beraktivitas