PDNS Kena Ransomware: Serangan Brain Cipher Lumpuhkan Pusat Data Nasional

Sabtu, 29 Juni 2024 15:30

Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, yang dikelola oleh TelkomSigma, mengalami serangan ransomware pada 20 Juni 2024. Serangan ini menyebabkan sistem autogate dan perlintasan bandara Ditjen Imigrasi terganggu, yang berdampak luas pada operasional bandara dan layanan pemeriksaan keimigrasian. Berikut adalah kronologi dan dampak dari serangan ransomware ini, serta langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya.

Kronologi Serangan Ransomware

Serangan ransomware terhadap PDNS 2 terjadi pada Kamis, 20 Juni 2024, sekitar pukul 04.15 WIB. Gangguan ini awalnya terlihat dari sistem autogate di bandara yang terganggu, menyebabkan antrean panjang penumpang yang akan melewati pemeriksaan imigrasi. Ditjen Imigrasi segera menambah 100 personel di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk mengatasi antrean, karena pemeriksaan keimigrasian harus dilakukan secara manual selama gangguan berlangsung.

Identifikasi Serangan

Setelah dilakukan analisis, ahli IT mencurigai bahwa server PDNS tidak mengalami gangguan teknis biasa, melainkan terkena serangan siber. Setelah koordinasi dengan principle cloud platform pada PDNS, terkonfirmasi bahwa Pusat Data 2 terkena serangan ransomware bernama Brain Cipher. Serangan ini menyebabkan sistem failure dan data di Pusat Data 2 terenkripsi, mengakibatkan gangguan besar pada operasional PDNS.

Tindakan Cepat TelkomSigma

Untuk menangani situasi darurat ini, PT TelkomSigma segera mengaktifkan Crisis Center Gangguan PDNS di Grha Merah Putih (GMP) Telkom Gatot Subroto pada pukul 10.30 WIB, 20 Juni 2024. Crisis Center ini bertindak sebagai pusat konsolidasi dan koordinasi seluruh entitas dan stakeholder terkait, termasuk Kominfo, BSSN, Bareskrim, dan customer terdampak. Koordinasi ini bertujuan untuk menyusun strategi pemulihan layanan dan solusi jangka panjang untuk normalisasi layanan PDNS.

Konfirmasi dari Kominfo

Pada 24 Juni 2024, Kominfo mengkonfirmasi melalui konferensi pers bahwa serangan ransomware yang melumpuhkan PDNS 2 dilakukan oleh geng peretas yang menggunakan ransomware Brain Cipher. Brain Cipher merupakan pengembangan baru dari varian ransomware Lockbit 3.0. Serangan ini telah mengganggu layanan pada 239 tenant, termasuk beberapa layanan publik penting.

Langkah Antisipasi di Masa Depan

Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, tim Crisis Center bersama BSSN, Bareskrim, dan Kominfo melakukan proses audit forensik dan Root Cause Analysis. BSSN memberikan beberapa rekomendasi penting untuk memperbaiki sistem keamanan PDNS, yang mencakup:

  • Perbaikan Tata Kelola Keamanan Siber: Menyempurnakan tata kelola keamanan siber dan manajemen risiko pada PDNS dengan melibatkan unit kerja BSSN.
  • Backup Berkala: Mendorong tenant PDNS untuk melakukan backup informasi dan perangkat lunak secara berkala.
  • Pembentukan CSIRT: Membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) khusus untuk PDNS.

Progres Pemulihan

Proses pemulihan dilakukan secara intensif, dan per 25 Juni 2024, progres pemulihan PDNS telah mencapai 44 tenant. Pada 26 Juni 2024, serangan tersebut masih mengganggu sebagian layanan pada 239 tenant. Langkah-langkah pemulihan terus diupayakan agar seluruh layanan dapat kembali normal.

Penutup

Serangan ransomware Brain Cipher yang melumpuhkan PDNS 2 menjadi peringatan penting tentang pentingnya keamanan siber yang kuat dan tanggap darurat yang efektif. TelkomSigma dan seluruh stakeholder terkait bekerja keras untuk memulihkan layanan dan memperkuat sistem keamanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.